Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerita Fantasi Pengertian, Ciri, Struktur, dan Jenis

Cerita fantasi sendiri merupakan jenis narasi dimana pengarang bisa mengembangkan kreativitas yang dimiliki karena memang cerita ini hanyalah fantasi dari dirinya sendiri. Secara umum, teks cerita ini hampir sama dengan teks narasi secara keseluruhan, namun memiliki perbedaan pada alur, unsur, serta struktur cerita yang digunakan, dimana cerita biasanya cenderung dilebih-lebihkan.

Cerita fantasi bisa dibilang sebagai sebuah kisah atau cerita karangan dengan alur yang normal, namun sifatnya imajinatif. Sering kali berbagai unsur di dalam cerita tersebut, seperti peristiwa yang terjadi di dalamnya, tidak akan pernah benar-benar terjadi di dunia nyata. Struktur Cerita Fantasi Karena pengertian cerita fantasi yang secara keseluruhan nyaris menyerupai pengertian cerita narasi pada umumnya, maka dari segi struktur pun keduanya hampir sama. Adapun pengertian dari masing-masing elemen struktur di dalam cerita ini adalah sebagai berikut: 1. Orientasi atau perkenalan Disini penulis akan memperkenalkan tokoh, tema, serta alur cerita kepada pembaca. 2. Konflik Ini adalah tahapan ketika permasalahan di dalam cerita bermula, dari awal hingga puncak permasalahannya. 3. Resolusi Resolusi atau penyelesaian merupakan penyelesaian dari konflik atau permasalahan di dalam cerita dan mengarah kepada akhir cerita. 4. Akhir cerita (Koda) Seperti namanya, ini adalah akhir atau penutup dari sebuah cerita. Ciri-ciri Cerita Fantasi 1. Ada keajaiban, sesuatu yang aneh dan misterius Cerita fantasi mengungkapkan hal-hal yang sifatnya tidak nyata, ajaib, dan misterius. Pokoknya, sesuatu yang tidak kita temui dalam dunia nyata. Ini adalah dunia imajinatif yang diciptakan penulis, sehingga tidak mungkin dijadikan biasa. Biasanya, tokoh dan latar yang diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata, atau modifikasi dunia nyata. 2. Ide cerita terbuka Ini artinya penulis bebas menuangkan segala imajinasinya, atau bebas berhayal. Tidak ada batasan terhadap realitas atau kehidupan nyata. Sehingga penulis atau pengarang bisa mengembangkannya dengan sesuka hati. Tema atau ide yang paling sering dikaitkan dengan cerita jenis ini adalah tema supranatural, mistis, horror, fiksi ilmiah atau ­science-fiction (sci-fi), dan sebagainya. Adakalanya, meski ide cerita bersifat sederhana, namun selalu ada pesan menarik dibalik setiap cerita ini. 3. Latar bisa menembus ruang dan waktu Cerita fantasi bisa menggunakan latar apapun dalam penulisannya, mulai dari yang ada dalam kehidupan sehari-hari hingga yang tidak ada atau bersifat karangan. Jalinan peristiwa pada cerita ini juga bisa berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu. 4. Ada tokoh yang tak biasa atau unik Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik. Adakalanya bahkan yang tidak kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja seseorang yang bisa mengeluarkan api dari tangannya, seseorang yang bisa melihat mimpi orang lain, jin yang bisa keluar dari lampu, dan sebagainya. Tokoh di cerita ini bisa berada pada waktu dan tempat yang berbeda zaman, meski secara penampilan mungkin tak berbeda dengan kita yang hidup di masa sekarang. lampu ajaib aladdin 5. Fiktif semata Cerita bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Meski ada juga yang diilhami oleh latar nyata atau objek nyata dalam kehidupan, hanya saja dilebih-lebihkan. 6. Bahasa Bahasa yang digunakan dalam cerita fantasi bervariasi, tidak melulu dalam bentuk bahasa formal.

Post a Comment for "Cerita Fantasi Pengertian, Ciri, Struktur, dan Jenis"